Perbandingan Sistem Cerdas pada 3 Negara
di Asia
Perkembangan Robot
Kecerdasan
buatan (bahasa Inggris: Artifical
Intelligence atau AI) menurut Wikipedia (2014) didefinisikan sebagai
kecerdasan yang ditunjukkan oleh suatu entitas
buatan. Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan
dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan
seperti yang dapat dilakukan manusia. Beberapa macam bidang yang menggunakan
kecerdasan buatan antara lain sistem pakar, permainan komputer (games), logika fuzzy, jaringan syaraf tiruan dan
robotika.
Budiharto
(2009) menyatakan bahwa robot adalah suatu mesin yang dapat diarahkan untuk
mengerjakan bermacam-macam tugas tanpa campur tangan lagi dari manusia. Secara
ideal robot diharapkan dapat melihat, mendengar, menganalisa lingkungannya dan
dapat melakukan tindakan-tindakan yang terprogram. Dewasa ini robot digunakan
untuk maksud-maksud tertentu dan yang paling banyak adalah untuk keperluan
industri. Diterapkannya robot untuk industri terutama untuk pekerjaan 3D yaitu
Dirty, Dangerous, atau Difficult (kotor, berbahaya dan pekerjaan yang sulit).
Negara yang banyak menggunakan robot untuk industri adalah Jepang, Amerika
Serikat dan Jerman Barat.
Nugraha
(2011) menyatakan bahwa ide robot bukanlah hal yang baru. Cukup lama manusia
memimpikan adanya mekanik pintar yang dapat menggantikan tugas manusia.
Penemuan mainan dan peralatan otomatis yang kemudian menginspirasi robot dalam
bentuk gambar, cerita dan film, menjadi awal dimulainya perkembangannya.
Istilah robot pertama kali dipakai tahun 1920 oleh penulis Czech Karel Capek
dengan karyanya “R.U.R” atau Rossum’s
Universal Robot dimana seorang laki-laki membuat robot dan robot membunuh
penciptanya. Banyak kemudian film menggambarkan robot sebagai alat yang tidak
bersahabat atau sebagai mesin perusak yang berlawanan dengan arti robot dalam
bahasa Czech yang berarti pekerja paksa. Tahun 1941, barulah istilah robotics
digunakan dalam teknologi robot oleh penulis fiksi ilmiah Isaac Asimov. Dia
juga memprediksi akan munculnya robot-robot industri canggih dimasa datang. Jika
kita lihat hari ini, maka apa yangdibayangkan olehnya terbukti dimana begitu
pesatnya perkembangan robot-robot industri saat ini. Istilah revolusi robot, robot
age atau era robot sudahmenjadi hal biasa untuk menjelaskan perkembangan itu.
Robotics diterimasebagai istilah atau kata untuk mendeskripsikan semua kemajuan
teknologiyang berhubungan dengan robot.
Selanjutnya
pada tahun 1948, Cybernetics, sebuah hasil tulisan tentangpengaruh pada
kecerdasan buatan yang diterbitkan oleh Norbert Wiener.Seorang perintis
teknologi robot di Inggris, William Grey Walter menciptakanrobot sederhana yang
diberi nama Elmer dan Elsie yang meniru perilakumanusia hidup dengan
menggunakan elektronik. George Devol dan Joseph Engleberger menciptakan robot
lengan yang diprogram untuk pertama kalinyadan menciptakan istilah Universal
Otomasi untuk pertama kalinya juga. Tahun1956, George Devol dan Joseph
Engelberger membentuk perusahaanpenghasil robot pertama di dunia. Pada tahun
ini juga sebuah robot elektronikberbentuk tupai dan diberi nama Squee
diciptakan. Tahun 1959, ComputerAssisted Manufacturingg telah didemonstrasikan
di LaboratoriumServomechanisms di MIT. Tahun 1961, robot industri pertama
diperagakan dipabrik mobil General Motors di New Jersey. Robot itu dinamakan
UNIMATE. Tahun 1963, robot lengan buatan yang dikontrol oleh computer
pertama kalidirancang. Lengan (tangan) robot ini dirancang sebagai alat
bagi penyandangcacat dengan kelengkapan enam sendi yang memberikan
fleksibilitas lenganmanusia. Tahun 1965, pembuatan system canggih yang pertama
dan disebutDENDRAL. Program ini dirancang untuk melaksanakan akumulasi
pengetahuandari subjek ahli.
Tahun
1968, Marvin Minsky membuat lengan tentakel yang dinamakan Octopus. Tahun 1969,
pembuatan lengan Stanford yangdigerakkan oleh tenaga listrik. Lengan robot ini
dikendalikan oleh komputer.Tahun 1970, kemunculan robot Shakey yang disebut-sebut
sebagai mobilerobot yang pertama yang dikendalikan oleh kecerdasan buatan.
Robot inidibuat oleh SRI International. Tahun 1974, perancangan lengan robot
yangbekerja berdasarkan umpan balik dan sensor tekanan. Robot yang
disebutdengan nama Silver Arm ini digunakan untuk perakitan komponen-komponendi
bidang industri. Tahun 1979, pertama kalinya didemonstrasikankemampuan sebuah
robot yang berlalu lalang di dalam sebuah ruangan yangpenuh dengan kursi. Robot
yang diberi nama Stanford ini dapat menghindarimenabrak kursi-kursi yang
diletakkan secara acak di ruangan tersebut. Robotini dilengkapi dengan kamera
yang menyampaikan gambar medan laluan kekomputer. Selanjutnya komputer
memperhitungkan jarak benda danhambatan yang ada pada medan.
Saat
ini, bentuk robot seperti manusia tidak lagi diperhatikan meskiperkembangan
robot android atau humanoid tetap berlangsung danmengalami penyempurnaan. Kini
robot adalah pekerja industri atau berupatangan dan lengan yang dikontrol oleh
computer dan dapat dirubah fungsinyadengan mengedit program robot. Bentuk robot
industri ini lebih dikenalsekarang dibanding robot menyerupai manusia.
Perkembangan robot di
Indonesia dimulai tahun 80-an, kebijakannasional dalam pengembangan riset
teknologi telah memberikan dukunganpada litbang permesinan otomatis dalam
rangka mencermati dan menunjangSumber Daya Manusia Indonesia yang memiliki
minat dan kemampuan untukmenguasai teknologi robot. Salah satu wujud konkretnya
adalahdikembangkannya sejumlah laboratorium, seperti MEPPO (Mesin PerkakasTeknik
Produksi dan Otomatis) yang diprakarsai oleh BPPT bekerjasamadengan ITB,
Industri strategis, serta LET (Laboratorium Elektronika Terapan) diLIPI.
Sejak dikembangkannya sejumlah laboratorium tersebut, beranekamacam permesinan
otomatis/robot telah berhasil dikembangkan, diproduksi,serta dikomersilkan oleh
berbagai industri, baik industri strategis maupunindustri lainnya di Indonesia.
Bahkan dalam pengembangan robot terbaru saatini, telah dikembangkan jenis
robot yang memiliki kemampuan untukmengontrol seluruh sistem operasi suatu
pabrik. Sejak tahun 80-an,pendayagunaan dan pemanfaatan permesinan otomatis
telah dilakukanterutama melalui sejumlah industri strategis, di antaranya:
PT PINDAD (systemdan peralatan), PT LEN Industri (IT, perangkat lunak, komputasi),
PT Bharatadan PTBBI (pengecoran presisi untuk membuat bagian-bagian mesin),
dan lain-lain. Di samping itu, PT DI dan PT PAL, yang merupakan pengguna
mesinotomatis, telah menguasai pengetahuan mengenai operasionalisasi robotuntuk
teknologi pesawat terbang dan teknologi perkapalan.
Kontes Robot Indonesia
pertama kali diselenggarakan oleh Depdiknastahun 1990. Sebelas tahun
berikutnya, tepatnya pada tahun 2001, salah satuperwakilan dari Indonesia,
yaitu tim B-Cak dari PENS-ITS telah berhasil mencapai prestasi yang
spektakuler, yakni dengan keluar sebagai JuaraPertama pada Asia Pasific
Broadcasting (ABU) Robocon yang diselenggarakandi Tokyo. Pada tahun 2001 juga,
Kementerian Ristek bersama dengan Depdiknas telah mempromosikan juara Kontes
Robot Indonesia dalampameran Ristek tahunan yaitu RITECH EXPO (Research,
Inovation, TechnologyExpo) yang diselenggarakan di Balai Sidang Jakarta. Dalam
pameran tersebutterlihat respon positif dan antusiasme dari masyarakat.
Dari sejarah
perkembangan robot di atas dapat disimpulkan bahwarobot berkembang pesat dengan
teknologi tinggi (high tech). Robot cerdas dengan artificial intelegence masih
terus dikembangkan untuk memenuhikebutuhan manusia sehingga lebih aman, nyaman,
dan efisien dalammelaksanakan aktivitas kehidupan.
Sistem Kecerdasan Buatan
dalam Bidang Pendidikan
Dalam
pendidikan AI sangat berperan dalam menyampaikan segala informasi dan
pengalaman belajar yang akan membuat proses belajar mengajar lebih efektif.
Dengan menggunakan media-media pembelajaran yang dikembangkan dengan
menggunakan prinsip-prinsip dan teknik-teknik artificial intelligence,
pembelajar/learner dapat belajar tanpa harus berhadapan langsung dengan guru,
dan informasi dalam media-media pendidikan tentunya akan lebih mempermudah dan
meringankan tugas guru/pendidik dalam mentransformasikan ilmu dan pengalaman
belajar mereka terhadap peserta didik. Jadi dapat pula dikatakan bahwa aplikasi
kecerdasan buatan dalam bidang pendidikan yang bertindak sebagai partner bagi
pelajar atau mahasiswa dalam mempelajari suatu bidang.
Disini ada beberapa sistem cerdas dalam
dunia pendidikan, yaitu :
Rhino
Robot XR-2 System
Robot ini dibuat oleh Rhino, Inc., dan digunakan
untuk simulasi tentang operasi dari robot-robot industri. Rhino XR-2 dapat
diprogram melalui komputer Apple dan programnya dapat disimpan di disk.
Microbot
Microbot mempunyai dua macam robot, yaitu
microbot minimover dan microbot teachmover. Minimover dapat deprogram dengan
komputer Apple atau TRS-80. Teachmover digunakan untuk simulasi robot industri
dan menggunakan teach pendant untuk memprogramnya serta dapat digunakan
komputer Apple atau TRS-80 untuk menyimpan program.
Hero-1
Robot ini dibuat oleh Heath/Zenith,
merupakan robot yang dapat bergerak dan dirancang untuk membantu mempelajari
robot industri. Robot ini mempunyai beberapa unit sensor. Unit sensor ini dapat
mendeteksi gerak, mengukur jarak sampai 15 feet, mendeteksi perubahan tingkat cahaya,
membedakan dua buah suku kata dan menggunakan speech synthesizer, sehingga
dapat berbicara. Hero-1 juga dilengkapi dengan teach pendant.
Perbandingan Sistem Cerdas pada 3 Negara di Asia
Educational
Robots (Robot Pendidikan)
Digunakan untuk membantu dalam proses
mengajar tentang operasi dan penggunaan dari robot industri.
Indonesia
: Beberapa universitas ternama sudah banyak menggunakan robot dalam dunia
pendidikan seperti halnya dalam ilmu kedokteran dalam pengoperasian alat-alat
kedokteran untuk diagnosa penyakit.
Jepang
: Semua universitas atau lembaga pendidikan sudah mempunyai cara mengajar
menggunakan robot sebagai pengajar.
Singapura
: Hampir sama dengan Jepang, Singapura memiliki lembaga pendidikan dalam dunia
pengajar yang berbasis teknologi. Seperti hal nya pembelajaran bahasa asing
untuk anak TK yang berinteraksi dengan robot.
Intelegence Computer
Aided Instruction (CAI)
Termasuk ke dalam lingkup kecerdasan
buatan. Komputer ini digunakan sebagai tutor yang dapat melatih dan mengajar.
CAI merupakan pengembangan lebih lanjut dari Computer Assisted Instruction.
Indonesia
: Sudah banyak lembaga pendidikan yang memakai sistem cerdas ini, jadi untuk
pengerjaan tugas dikerjakan di internet sehingga guru memantau murid nya
walaupun berbeda jarak.
Jepang
: Beberapa sudah menggunakan robot sebagai media pengajar yang dimana siswa
langsung dapat berinteraksi kepada robot dalam memberikan pertanyaan.
Singapura
: Hampir sama dengan Jepang dan Indonesia sudah menerapkan teknologi keduanya.
Intelligent Toturing System
(TIS)
Kebutuhan akan penggunaan kecerdasan
buatan semakin meningkat seiring dengan besarnya manfaat yang didapatkan.
Intelligent Toturing System (TIS) merupakan satu tipe dari sistem kecerdasan
buatan yang menangani masalah pembelajaran atau pelatihan. Keuntungan utama
digunakannya ITS ini dibandingkan dengan metode yang sering digunakan adalah
terciptanya suatu pembelajaran yang lebih efektif. Dalam hal ini pengguna di
tuntut tidak hanya memberikan jawaban-jawaban dari permasalahan yang ada dengan
benar saja, namun dengan efektif pula, sesuai dengan solusi optimal yang
diciptakan oleh sistem kecerdasan buatan yang ada. Sehingga akan membantu user
di dalam pembelajaran masalah dengan sangat baik. ITS yang mana di dalamnya
memuat suatu metode dari sistem kecerdasan buatan akan menghasilkan suatu
solusi yang optimal dari permasalahan yang ada. Berdasarkan solusi optimal
tersebut, jawaban langkah-langkah yang telah diinputkan akan dibandingkan.
Kemudian dengan menggunakan algoritma yang ada, akan dihasilkan suatu keluaran
apakah jawaban yang diinputkan sudah efektif atau masih belum.
Indonesia
: Sudah beberapa sekolah dalam penerapan ujian nasional menggunakan media
komputer. Sehingga dalam penggunaan biaya cukup efisien tanpa perlu mencetak
kertas.
Jepang
: Sudah lama menerapkan pengerjaan ujian dalam media komputer sebelum Indonesia
menerapkan.
Singapura
: Kurang lebih sama seperti Jepang sudah mengenal lama dalam pengerjaan ujian
dalam media elektronik.
Kesimpulan
Sekolah-sekolah di Indonesia belum
seluruhnya memiliki kemampuan yang cukup dalam menyediakan sarana ini. Seharusnya,
program ini sudah diberlakukan untuk seluruh sekolah di Indonesia agar seluruh
pelajar di Indonesia tidak akan canggung lagi saat berhadapan dengan teknologi
khususnya komputer di masa-masa yang akan datang. Sebenarnya ini adalah
tanggungan pemerintah untuk memajukan pendidikan dan pengetahuan umum para
generasi muda di Indonesia. Semoga di masa-masa yang akan datang, pemerintah
sudah sanggup untuk menyediakan program ini untuk seluruh sekolah di Indonesia.
Daftar pustaka
Komentar
Posting Komentar