Ilmu Budaya Dasar
Disusun Oleh:
Anggraeni Tri Windyastuti
10116879
1KA25
Fakultas Ilmu Komputer & Teknologi Informasi
Universitas Gunadarma
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat karunia, serta taufik dan
hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah Ilmu Budaya Dasar ini dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya. Saya sangat berharap makalah ini dapat
berguna untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah Ilmu Budaya Dasar dan
dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Saya juga menyadari
sepenuhnya bahwa makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan ulasan demi perbaikan
makalah yang telah saya buat. Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun
yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi
saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan
saran yang membangun.
Terimakasih
BAB I
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Manusia terkadang pernah mengalami
beberapa permasalahan yang dapat membuat seseorang mengalami kegelisahan.
Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang berartikan tidak tentram
hatinya atau cemas. Kegelisahan dapat diketahui melalui gejala tingkah laku
atau gerak-gerik seseorang dalam situasi tertentu.
Nyatanya banyak hal yang menyebabkan
seseorang menjadi gelisah. Diantaranya ada perasaan tidak tenang dan lain
sebagainya. Timbulnya rasa gelisah didalam diri manusia dapat disebabkan karena
ada rasa takut yang berlebihan karena takut kehilangan atas hak nya dan
penyebab yang lain nya.
Dalam menghilangkan perasaan
gelisah, ada beberapa cara yang perlu kita ketahui dalam mengatasi kegelisahan.
Diantaranya dengan bersikap tenang dan memerlukan sedikit pemikiran untuk
intropeksi diri. Apabila kita sudah mengetahui beberapa cara untuk mengatasi
kegelisahan, maka perasaan gelisah dapat dihilangkan atau diatasi.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah
yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang,
tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan
seseorang tidak tenteram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak
tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan. Rasa gelisah
ini sesuai dengan suatu pendapat yang menyatakan bahwa manusia yang gelisah itu
dihantui rasa khawatir atau takut. Manusia suatu saat dalam
hidupnya akan mengalami kegelisahan. Kegelisahan yang cukup lama akan
menghilangkan kemampuan untuk merasa bahagia. Kegelisahan hanya dapat diketahui
dari gejala tingkah laku atau gerak-gerik seseorang dalam situasi tertentu.
Sigmund Freud membedakan kegelisahan menjadi tiga
macam, yaitu:
1. Kegelisahan Obyektif
(Kenyataan)
Kegelisahan ini mirip dengan kegelisahan terapan dan
kegelisahan ini timbul akibat adanya pengaruh dari luar atau lingkungan
sekitar.
2. Kegelisahan
Neurotik (Saraf)
Kegelisahan ini berhubungan dengan sistem syaraf.
Syaraf-syaraf yang bekerja secara alami ketika tubuh merasa terancam
atau mengetahui akan ada suatu hal berbahaya yang akan terjadi.
3. Kegelisahan
moral
Kegelisahan ini mucul dari dalam diri sendiri.
Sebagian besar karena rasa bersalah atau malu dalam ego yang ditimbulkan oleh
suatu pengamatan bahaya dari hati nurani. Hal ini timbul karena pada dasarnya
setiap manusia mempunyai hari nurani dan sadar atau tidak mereka tahu mana hal
yang benar dan mana yang salah.
Ada macam-macam kegelisahan diantaranya adalah
kegelisahan negatif dan positif yang di artikan sebagai berikut:
- Kegelisahan Negatif
Kegelisahan yang berlebih-lebihan atau
yang melewati batas, yaitu kegelisahan yang berhenti pada titik merasakan
kelemahan, di mana orang yang mengalaminya sama sekali tidak bisa melakukan
perubahan positif atau langkah-langkah konkret untuk berubah atau mencapai
tujuan yang diinginkan, yaitu kegelisahan dalam ‘menanti-nanti’ sesuatu yang
tidak jelas atau tidak ada. Tentu saja hal ini merupakan ancaman bagi
eksistensi manusia sebagai kesatuan yang integral.
- Kegelisahan Positif
Dasar kehidupan atau sebagai
kesadaran yang dapat menjadi spirit dalam memecahkan banyak permasalahan, atau
sebagai tanda peringatan, kehati-hatian dan kewaspadaan terhadap bahaya-bahaya
atau hal-hal yang datang secara tiba-tiba dan tak terduga. Ia juga merupakan
kekuatan dalam menghadapi kondisi-kondisi baru dan dapat membantu dalam
beradaptasi. Merupakan faktor penting yang dibutuhkan manusia. Sedangkan
Kegelisahan Negatif jelas sangat membahayakan.
2.
Sebab-sebab Orang Gelisah
Gelisah terkadang membuat seseorang tidak nyaman. Ada
beberapa faktor yang dapat menyebabkan orang-orang menjadi gelisah. Diantaranya:
- Panik
Panik adalah sebuah perasaan dari ketakutan dan kecemasan. Panik merupakan ketakutan dan kecemasan yang terjadi secara mendadak dari sebuah peristiwa yang terjadi. Rasa panik dapat menyebabkan seseorang menjadi gelisah. Dengan adanya rasa panik otomatis timbulnya perasaan tidak tenang dan mengakibatkan seseorang menjadi gelisah.
- Kesulitan ekonomi
Kesulitan ekonomi merupakan
kesulitan yang dialami ketika seseorang merasakan kondisi sulit dalam kehidupan
ekonomi. Seperti hal nya tidak mempunyai uang atau kelangkaan dalam suatu
barang pemuas kebutuhan. Dengan adanya kesulitan ekonomi, ada beberapa orang
yang merasa terdesak dan gelisah untuk berfikir bagaimana caranya agar bisa
menyelesaikan kesulitan ekonomi tersebut.
- Persiapan yang tidak matang
Segala sesuatu kegiatan yang
dilakukan, harus dengan persiapan yang matang. Apabila kita akan melakukan
sesuatu tetapi belum ada persiapan yang matang, maka dapat terjadi
kegelisahan. Seperti dalam menghadapi ujian, tetapi belum ada persiapan
yang matang dalam menjalani ujian tersebut, maka kemungkinan perasaan gelisah
akan timbul.
3. Faktor
Penyebab Kegelisahan
a. Dari Dalam
1. Cinta
Diri
Kecintaan seseorang terhadap dirinya
merupakan hal yang wajar, namun sebagian orang telah berlebihan dalam
mempertahankan cinta tersebut, sehingga terbebani dengan berbagai macam penderitaan
dan rasa sakit. Cinta diri adalah kecintaan melampaui batas, perhatian berlebihan
terhadap diri sendiri.
2. Lalai dalam Mengingat Allah
Kegelisahan dalam keadaan tertentu
akan muncul sebagai akibat kelalaian seseorang dalam mengingat Allah, berpaling
dari hikmah-Nya, dan mengentengkan perintah dan larangan-Nya.
3. Gejolak Hati
Terkadang kegelisahan muncul dalam
keadaan tertentu lantaran kegalauan hati yang sangat keras akan hal-hal yang
sepele. Ketika ia tidak mendapatkan sesuatu yang dapat menyibukkan dirinya, ia
akan memikirkan masalah dan khayalan sia-sia, sehingga sering kali hal itu
menyeretnya kedalam kegelisahan.
4.
Rasa Takut dan Malu
Sifat malu merupakan salah satu
faktor penyebab kegelisahan, sebab seorang pemalu adalah orang yang takut
berdiam diri.
5.
Tidak Merasa Aman
Perasaan tidak aman merupakan faktor
penyebab terjadinya kegelisahan. Sebagian orang akan menderita kegelisahan
lantaran dirinya merasakan tidak adanya keamanan. Terkadang, perasaan semacam
ini merupakan akibat dari lemahnya kepribadian dan tidak adanya kemampuan dalam
mengendalikan diri.
6. Jiwa
yang Lemah
Kelemahan jiwa dalam diri seseorang
dapat mencapai suatu taraf dimana ia sendiri kehilangan kekuatan untuk
mengendalikannya, sehingga kita mendapatinya dengan terpaksa menyerah dihadapan
kejadian-kejadian yang dialaminya.
b. Dari Luar
Kegelisahan diakibatkan oleh faktor sosial dimana kita
dapat melihat sebagian gejalanya ketika seseorang melakukan suatu perbuatan
yang sama dengan orang lain dan selalu mengikutinya. Mengikuti perilaku orang
lain dan kelakuan mereka yang salah.
3.
Usaha-usaha Mengatasi Kegelisahan
Ada beberapa usaha-usaha yang perlu kita ketahui untuk
mengatasi kegelisahan, diantaranya:
- Bersikap tenang
Tenang merupakan sikap mengontrol
perasaan menjadi rileks. Pada saat seseorang merasa gelisah, sikap tenang dapat
membantu menghilangkan atau mengurangi kegelisahan.
- Intropeksi diri
Pada saat gelisah, intropeksi diri
sangat diperlukan untuk membantu menghilangkan perasaan gelisah. Dengan adanya
intropeksi diri seseorang akan mulai berfikir apa penyebab kegelisahannya dan
bagaimana cara menyelesaikan permasalahannya tanpa harus merasa gelisah.
- Berserah diri kepada
Tuhan
Kegelisahan terkadang membuat diri
seseorang lupa akan adanya Tuhan yang selalu siap membantu. Apapun yang
membuat kita gelisah, apabila kita memasrahkan diri kepada tuhan
kemungkinan tuhan akan memberikan jalan keluar dari kegelisahan yang kita
alami.
- Bercerita kepada
seseorang
Apabila sedang mengalami
kegelisahan, alangkah baik nya apabila seseorang dapat menceritakan
permasalahan yang membuatnya gelisah. Dengan bercerita kepada seseorang,
permasalahan yang sedang dialami bisa mendapatkan pendapat ataupun saran. Jadi
kemungkinan kegelisahan tidak akan bertambah dengan adanya pendapat atau saran
yang diterima.
4.
Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata ini
berasal dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang.
Sehingga kata terasing berarti tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari
yang lain atau terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal – hal yang
berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang
lain.
Sebab-sebab Keterasingan
a. Keterasingan karena cacat fisik
Cacat fisik
tidak perlu membuat hidup terasing karena itu adalah kehendak Tuhan. Namun,
seringkali manusia memiliki jalan pikiran yang berbeda. Merasa malu anak atau
cucunya cacat fisik, maka disingkirkannya anak tersebut dari pergaulan ramai.
b. Keterasingan karena
sosial-ekonomi
Orang-orang
yang tergolong lemah ekonominya seringkali merasa rendah diri. Akibatnya
orang-orang kaya sering membanggakan kekayaannya, meskipun tanpa disengaja.
c. Keterasingan karena rendah
pendidikan
Banyak juga
orang yang merasa rendah diri karena rendah pendidikannya dan tidak dapat
mengikuti jalan pikiran orang yang berpendidikan tinggi. Dalam pergaulan
orang-orang yang berpendidikan rendah dan kurang berpengalaman biasanya
menyendiri, mengasingkan diri karena merasa sulit menempatkan diri.
d. Keterasingan karena perbuatannya
Orang
terpaksa hidup dalam keterasingan karena merasa malu, dunia rasanya sempit. Itu
semua akibat dari perbuatannya, yang tidak bisa diterima oleh masyarakat
lingkungannya.
5. Kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi
atau lenggang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang, tidak
berteman. Kesepian itu akibat dari keterasingan. Keterasingan dapat disebabkan
sikap buruk seperti sombong, angkuh, keras kepala, yang membuat manusia
diasingkan oleh kehidupan sosialnya.
6.
Ketidakpastian
Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya
tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tanpa arah yang jelas atau tanpa
usul-usul yang jelas. Ketidakpastian atau ketidaktentuan adalah bagian hidup
manusia. Setiap orang hidup pasti pernah mengalaminya. Bahkan anak kecil
sekalipun pernah mengalaminya, misalnya, ketika anak kecil ditinggalkan ibunya,
ia menangis kebingungan. Kebingungan itu menunjukan adanya ketidakpastian.
Sebab-sebab Ketidakpastian
1. Obsesi
Obsesi ialah
adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus-menerus, biasanya tentang
hal-hal yang tak menyenangkan, atau penyebab lain yang tidak diketahui oleh
penderita. Misalnya selalu berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia.
2. Phobia
Phobie
adalah rasa ketakutan yang tak terkendalikan atau tidak normal
terhadap sesuatu hal atau kejadian, tanpa diketahui sebab-sebabnya.
3. Kompulasi
Kompulasi
ialah adanya keraguan yang sangat mengenai apa yang telah dikerjakannya,
sehingga ada dorongan yang tidak disadari untuk selalu melakukan
perbuatan-perbuatan yang serupa berulang kali.
4. Histeria
Histeria
ialah neurose jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental kekecewaan, pengalaman
pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, atau sugesti
dari sikap orang lain.
5. Delusi
Menunjukan
pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan keyakinan palsu. Tidak dapat
memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan
pengalaman.
6. Halusinasi
Khayalan
yang terjadi tanpa rangsangan pancaindera. Dengan sugesti diri, orang dapat
juga berhalusinasi. Kadang-kadang karena halusinasi, orang merasa mendapat
tekanan-tekanan terhadap dorongan-dorongan itu menemukan sasarannya.
7. Keadaan emosi
Dalam
keadaan tertentu, seseorang sangat dipengaruhi oleh emosinya. Jika emosi telah
menguasai keseluruhan pribadinya, ia akan mengalami gangguan nafsu makan,
pusing-pusing, muka merah, nadi cepat, keringat, tekanan darah tinggi/lemah.
Sikapnya bisa apatis atau bisa juga terlalu gembira dengan melampiaskan dalam
gerak-gerik. Orang seperti ini tidak mungkin dapat berpikir dengan tenang. Untuk
mengatasi atau menghilangkan pikiran yang kacau itu perlu mencari penyebabnya.
Usaha-Usaha
Mengatasi Ketidakpastian
- Konsultasi
Untuk dapat menghilangkan atau menyembuhkan
ketidakpastian, tergantung kepada mental penderita bagaimana cara seorang
penderita tersebut dapat mengatasi ketidakpastiannya. Bisa dengan cara konsultasi
kepada teman atau kepada seorang psikolog untuk memberikan arahan dan saran untuk
menyelesaikan ketidakpastiannya.
- Berfikir logis
Dengan adanya ketidakpastian,
dibutuhkan cara berpikir yang logis untuk menentukan putusan dari
ketidakpastian. Berpikir yang logis dapat memudahkan dalam menemukan keputusan
ketidakpastian.
BAB III
PENUTUP
Manusia dalam hidupnya tak lepas dari
permasalahan. Manusia dalam hidupnya pasti pernah mengalami
kegelisahan. Gelisah tergolong penyakit batin.
Kegelisahan merupakan rasa kekhawatiran yang ada dalam
diri manusia, rasa ini disebabkan karena kurang tentramnya jiwa seseorang, atau
rasa tidak tenang yang menyebabkan rasa gelisah ini mincul. Pada
hakekatnya sebab-sebab orang gelisah disebabkan karena rasa takut pada
hak-haknya. Namun terlepas dari itu usaha untuk mengatasi kegelisan sangatlah
perlu. Yaitu dengan dimulai dari diri kita sendiri, dengan bersikap tenang dan
tidak terbawa pengaruh emosi dalam jiwa kita. Karena jiwa kita sendirilah yang
dapat kita kontrol untuk terlepas dari rasa kegelisahan.
Kegelisahan yang sering terjadi pada manusia adalah
disaat seseorang pernah melakukan sebuah perbuatan buruk. Hal ini lah yang
membuat seseorang mengalami kegelisahan. Hatinya tidak tenang, dia merasa
cemas. Karena terlalu memikirkan perbuatan buruk yang sudah dilakukannya.
Daftar Pustaka
Contoh Kasus
Kegelisahan Dalam Menghadapi Kemiskinan
Amerika Serikat sebagai negara
maju pernah menghadapi masalah
kemiskinan, terutama pada masa resesi ekonomi tahun 1930-an. Bahkan, tahun
1960-an Amerika Serikat tercatat sebagai negara adi daya dan terkaya di dunia.
Sebagian besar penduduknya hidup dalam kecukupan, Amerika Serikat juga telah
banyak memberi bantuan kepada negara-negara lain. Namun, di balik keadaan itu
tercatat sebanyak 32 juta orang atau 1/6 dari jumlah penduduknya tergolong
miskin.
kemiskinan, terutama pada masa resesi ekonomi tahun 1930-an. Bahkan, tahun
1960-an Amerika Serikat tercatat sebagai negara adi daya dan terkaya di dunia.
Sebagian besar penduduknya hidup dalam kecukupan, Amerika Serikat juga telah
banyak memberi bantuan kepada negara-negara lain. Namun, di balik keadaan itu
tercatat sebanyak 32 juta orang atau 1/6 dari jumlah penduduknya tergolong
miskin.
Bank Dunia (World Bank) mengidentifikasikan
penyebab kemiskinan dari perspektif akses dari individu terhadap sejumlah aset
yang penting dalam menunjang kehidupan, yakni aset dasar kehidupan
(misalnya kesehatan dan ketrampilan/pengetahuan), aset alam (misalnya tanah
pertanian atau lahan olahan), aset fisik (misalnya modal, sarana produksi dan
infrastruktur), aset keuangan (misalnya kredit bank dan pinjaman lainnya) dan
aset sosial (misalnya jaminan sosial dan hak-hak politik). Ketiadaan akses dari
satu atau lebih dari aset-aset diatas adalah
penyebab seseorang jatuh terjerembab kedalam kemiskinan dan menyebabkan suatu
kegelisahan.
penyebab seseorang jatuh terjerembab kedalam kemiskinan dan menyebabkan suatu
kegelisahan.
Analisis
Solusi untuk mengatasi
kegelisahan dalam menghadapi kemiskinan dengan membuka akses bagi individu pada
seluruh sumber daya. Misalnya, dengan memberikan akses bagi individu
miskin pada ketersediaan lahan olahan ditambah dengan pinjaman yang
menarik dan ketersediaan infrastruktur yang diperlukan, akan memungkinkan
individu miskin tersebut untuk meningkatkan produktifitasnya sehingga
dalam waktu tertentu dapat diharapkan individu miskin tersebut akan
sanggup memenuhi kebutuhan yang pada akhirnya akan meningkatkan taraf
hidupanya.
Satu langkah penting lainnya
untuk menghadapi kegelisahan kemiskinan, dengan memberikan jaminan sosial
kepada individu tertentu yang berhadapan dengan segenap keterbatasan misalnya
orang-orang cacat dan lanjut usia.
Komentar
Posting Komentar